Jumat, 04 Mei 2012

TRADISI MENYONTEK

Saat ini, kata menyontek bukanlah hal yang asing lagi dalam kehidupan seorang pelajar dan mahasiswa. Setiap orang tentunya ingin mendapatkan nilai yang baik dalam segala hal, baik dalam hal kehidupan, karir dan pendidikan. Pendidikan adalah salah satu hal yang menjadi tonggak ukur kesuksesan seseorang. Dalam hal ini, setiap pendidikan membutuhkan adanya tindakan evaluasi yang sebelumnya adanya ujian. Ujian adalah salah satu hal yang menjadi keinginan setiap orang untuk berhasil. Sehingga saat ini, menyontek selalu dikaitkan dengan tes atau ujian.
Beberapa orang memandangnya sebagai sesuatu yang wajar dan biasa terjadi, dan sebahagian lainnya menganggap menyontek adalah perilaku yang tak baik dan merupakan hal yang serius. Dunia pendidikan sering sekali mengalami masalah menyontek di kalangan muridnya. Hal ini terjadi dikarenakan oleh orientasi seorang siswa yang hanya mencari nilai yang tinggi sahaja, tanpa menilai kembali tentang kemampuan lainnya yang juga berkait dengan kemampuan anak, seperti psikomotorik dan afektif.

Menyontek (cheating) adalah salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari dan dalam proses penilaian. Saat ini, telah banyak tindakan yang dilakukan oleh para guru untuk menghilangkan kebiasaan menyontek yang muncul pada murid, namun demikian belum adanya perubahan dan tindakan secara nyata yang dapat menghilangkan perilaku tersebut. Tindakan seperti penghukuman, skorsing, dan pengurangan/pembatalan nilai untuk siswa yang menyontek tidak muncul di setiap guru yang mengajar di sekolah/instansi lainnya.
Hal lain yang dapat merugikan para murid adalah sistem penilaian guru sangat subyektif, kebanyakan guru menilai jawaban murid tanpa melihat proses bagaimana ia mendapatkan nilai tersebut, sehingga menimbulkan kerugian bagi siwa yang malas maupun yang pintar.
Perilaku menyontek tentunya akan sangat merugikan bagi semua orang. Jika seorang murid dibiasakan untuk menyontek maka hal tersebut akan menjadi sebuah perilaku yang akan terus berulang karena nantinya pelajar tersebut akan tumbuh menjadi orang-orang dewasa yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Hal itu akan memberikan efek yang buruk jika nantinya mereka menjadi orang-orang penting di dalam sebuah pemerintahan. Hasil adalah mereka akan menjadi calon-calon para koruptor dan sebagainya, yang berusaha untuk menghabiskan milik negara.
Oleh sebab itu, perilaku menyontek merupakan kasus perkembangan moral yang harus diperbaiki dalam berbagai kalangan, tidak hanya pada diri seorang siswa namun juga dalam diri setiap individu.